Pages

Monday, March 18, 2013

Sebuah keyakinan dan kegigihan seorang Ibu



Keluarga Bapak Pujiyanto memang bukan keluarga yang serba ada. Hidup dengan seorang istri dan satu satu orang putri bernama Keyla Arinda Fiklani. Anak usia 1,6 tahun ini adalah buah cinta dengan Ibu Rusmini. Penghasilan sebagai buruh bangunan di luar Jawa. Praktis hanya tinggal Ibu Rusmini sendiri dan hanya mengurusi anak kesayangannya di rumah.
Sejak 4 th perkawinanya, Ibu Rusmini tidak memiliki pekerjaan. Merasa jenuh jika hanya mengurusi rumah dan lahan kecil disamping rumahnya, pada tahun 2012 akhir di bulan desember Ibu Rusmini berkeinginan untuk memiliki usaha kecil sebagai kegiatan beliau dirumah. Namun beliau bingung tidak memiliki dana untuk membuka usaha tersebut, kiriman suaminya hanya 750 perbulan, habis digunakan untuk kebutuhan rumah dan anggaran makan keluarga yang saat ini masih tinggal bersama neneknya.
Awal januari ibu rusmini mencoba peruntungan untuk berani membuka usaha menjual es. Ibu Rusmini termasuk orang yang ulet dan telaten. Hal ini dibuktikan dengan kisah awalnya membuka warung pop ice yang hanya bermodalkan Rp. 25.000.
4 bulan lalu Ibu rusmini berdiskusi dengan salah satu anak dampingan Sanggar wilayah II Canau Lestari dengan dana yang sangat minim. Beliau bermimpi untuk membuka warung Es dan jajanan kecil. Rumah yang sempit kemudian beliau coba sulap menjadi beberapa bagian. Satu bagian untuk membuka warungnya dan bagian lainnya untuk tempat tinggal, dengan ukuran 1.5 x 2 Meter ruangan depan dijadikan warung super KSS (Kecil dan sangat sempit).
Dengan Modal awalnya dibelikan 1 renteng es kemasan dengan harga 15.000, kemudian membeli 2 es batu 1.000, dan dana sisa dibelikan permen 1 bungkus dan jajanan yang berharga 500 rupiah. 1 bulan kemudian ibu rusmini mendapatkan keuntungan 50.000 digunakan untuk menambah dagangan jajanan.
Letak rumah yang dekat dengan jalan utama menuju sanggar dan di tengah-tengah dusun membuat keyakinan ibu 1 anak ini besar bahwa warung kecil dan sangat sederhana ini akan laris dikunjungi oleh anak-anak usai bermain di sanggar. Promosi juga dilakukan dari mulut ke mulut dan tidak melakukan promosi besar-besaran.
Pada bulan ke-2 ibu rusmini berani memberikan promosi kepada 10 anak yang membeli jajan di warungnya dengan konsep promo 2 in 1, dengan membeli jajan 1 akan mendapat gratis 1 jajan yang sama, dana gratis tersebut beliau ambilkan dari keuntungan yang didapat pada 1 bulan berikutnya. Setelah 3 bulan berselang warung KSS ibu Rusmini sangat ramai dikunjungi anak-anak dan remaja.
Kemudian Pada bulan ke 4 beliau berharap kelak memiliki dana lebih untuk mengembangkan lagi warungnya agar dapat menjual kebutuhan bahan pokok seperti gula, teh, mie, kopi, beras dll mengingat warung yang sudah ada jaraknya jauh. Keinginan beliau direspon dan SOS Children’s Villages memberikan stimulan Rp. 500.000 untuk mengembangkan sesuai dengan keinginan Ibu Rusmini
                 Stimulan ini juga akan digunakan untuk membenahi konsep tata letak dan seting warung agar lebih menarik. Konsep warung ini sudah dibicaran Ibu Rusmini dan Bapak Pujiyanto. Dan kemudian mendapat respon yang cukup besar dari keluarga. Bulan maret-april Ibu Rusmini akan melakukan pembenahan sedikit demi sedikit dan diberi nama “Keyla __ Ice keluarga FSP dampingan SOS CV DIY”. Buah dari keyakinan dan ketekenan dari seorang Ibu Sederhana yang tidak hanya berdiam diri.



Saptosari - Dede - Canau Lestari 

No comments: