Acara
pelatihan pembuatan fermentasi makanan ternak
yang di hadiri 80 peserta dari 5 pedukuhan dari
masyarakat/ warga dampingan Petir A, B, C, Ploso, Ngirak urak serta
tokoh masyarakat setempat. Acara yang dilaksanakan di Balai Dusun Ngurak- Urak Ini
di Buka dengan Bedo’a Bersama yang di pimpin oleh Ibu ANI sebagai pembawa acara.
Sambutan dari Bp kepala Dusun Ngurak Urak, Bapak Kepala Dusun mengucapkan
terima kasih sekali kepada SOS CV Yogyakarta yang sudah mendampingi masyarakat
di dusun dan di daerah petir ini sehingga bisa
terlaksana Program ini yang sangat membantu masyarakat dalam mengatasi
kendala beternak di musim kering.
Sambutan Dari Ketua Komite keluarga FSP PMBAB Ibu
BEKTI YUNARI yang menjelaskan kegiatan kegiatan di komunitas PMBAB dalam
mendampingi adik adik kegiatan dan tujuan PMBAB yang di damping FSP SOS CV Yogyakarta.
Sambutan
dari FSP SOS CV Yogyakarta. Pengenalan
diri serta pengenalan SOS
Children’s Villages dan penjelasan
sekilas Program inti FSP CV Yogyakarta
PENGASUHAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN.
Serta minta dorongan semua elemen masyarakat , tokoh masyarakat untuk
dorongan partisipasinya bersama dalam
menjalankan Program karena kita tidak bisa berjalan sendiri, kita harus
keterkaitan untuk bisa berjalan dengan
maksimal dalam mendampingi anak dan
keluarga dampingan kushusnya dan masyarakat petir pada Umumnya.
Acara Inti dari Pemateri BP
SUDYANTA A.Md. Penjelasan
Materi dan di Lanjud Praktek bersama di
Samping Balai Dusun Ngurak Urak.
1. Latar
Belakang
Th. 2014 Kementerian
Pertanian RI menargetkan swasembada daging.
Hal ini sulit tercapai tanpa kerja keras dari pihak – pihak terkait
bersama masyarakat khususnya masyarakat petani / peternak. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha
ternak adalah pakan. Bahkan 50 –
75% biaya ternak adalah untuk pakan.
Masyarakat Gunungkidul
pada musim hujan tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi pakan ternaknya,
bahkan kelebihan, sehingga banyak limbah pertanian (jerami, tebon, janggel,
rendeng) hanya dibiarkan membusuk atau dibakar.
Kondisi demikian sangat berlawanan dengan musim kemarau. Di musim kemarau ini pakan ternak sangat
sulit dicari. Bahkan menjadi barang yang
mahal. Dengan teknologi yang terus
berkembang, maka limbah pertanian yang demikian ini akhirnya bisa dimanfaatkan,
bahkan bernilai gizi lebih baik, yaitu antara lain dengan cara fermentasi.
2.
Tujuan
Tujuan
dilaksanakan pelatihan fermentasi ini adalah :
-
Memanfaatkan
limbah pertanian yang sangat banyak di musim panen.
- Menumbuhkan
kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya pakan ternak yang memenuhi
kebutuhan ternak, baik kualitas maupun kuantitasnya.
-
Pemanfaatan jerami di musim kering, yang mana masyarakat
kebanyakan jual kambing untuk beli pakan Sapi.
I.
BAHAN
DAN ALAT
1.
Bahan :
-
Jerami
padi / rendeng / hijauan lain.
-
Tetes
tebu
-
Bekatul
-
Bio
aktifator / obat fermentasi
2.
Alat :
-
Skop
-
Timbangan
-
Drum
/ plastik
-
Hand
Sprayer / Tangki semprot
-
Sabit
II.
CARA
MEMBUAT
-
Jerami
dipotong – potong ± 5 cm
-
Dicampur
/ diaduk-aduk sambil disemprot / dibasahi dengan tetes tebu dan bio aktifator
(obat fermentasi)
-
Aduk
sampai rata
-
Masukkan
kedalam drum / water torn / plastik, lalu tutup rapat
-
Setelah
3 – 4 minggu pakan siap digunakan, tapi diangin-anginkan terlebih dahulu
sebelum diberikan ternak.
Sehabis Praktek Bersama ternyata
warga masyarakat langsung bertanya
harga bahan bahan serta terbentuk ketua
dalam pembelian bahan obat tersebut. Dan dari dinas Pertanian bisa
menjembatani obat tersebut. Dari dinas langsung mengondisikan agar ada salah
satu yang mengkoordinir untuk pembelian
obat dan kedepan hasil pelatihan ini
terbentuk kelompok Ternak supaya kita dari pihak dinas pertanian bisa bersama sama dalam pengembangan ternak di desa Petir.
Puri Manunggal Bina Anak Bangsa - Juni Sunarto - Gunung Kidul
No comments:
Post a Comment