Keluarga Bapak Pujiyanto memang bukan keluarga yang serba ada. Hidup dengan seorang istri dan satu satu orang putri bernama Keyla Arinda Fiklani. Anak usia 1,6 tahun ini adalah buah cinta dengan Ibu Rusmini. Penghasilan sebagai buruh bangunan di luar Jawa. Praktis hanya tinggal Ibu Rusmini sendiri dan hanya mengurusi anak kesayangannya di rumah.
Sejak 4 th perkawinanya, Ibu Rusmini tidak
memiliki pekerjaan. Merasa jenuh jika hanya mengurusi rumah dan lahan kecil
disamping rumahnya, pada tahun 2012 akhir di bulan desember Ibu Rusmini berkeinginan
untuk memiliki usaha kecil sebagai kegiatan beliau dirumah. Namun beliau
bingung tidak memiliki dana untuk membuka usaha tersebut, kiriman suaminya
hanya 750 perbulan, habis digunakan untuk kebutuhan rumah dan anggaran makan
keluarga yang saat ini masih tinggal bersama neneknya.
Awal januari ibu rusmini mencoba peruntungan untuk
berani membuka usaha menjual es. Ibu Rusmini termasuk orang yang ulet dan
telaten. Hal ini dibuktikan dengan kisah awalnya membuka warung pop ice yang
hanya bermodalkan Rp. 25.000.
4 bulan lalu Ibu rusmini berdiskusi dengan salah
satu anak dampingan Sanggar wilayah II Canau Lestari dengan dana yang sangat
minim. Beliau bermimpi untuk membuka warung Es dan jajanan kecil. Rumah yang
sempit kemudian beliau coba sulap menjadi beberapa bagian. Satu bagian untuk
membuka warungnya dan bagian lainnya untuk tempat tinggal, dengan ukuran 1.5 x 2
Meter ruangan depan dijadikan warung super KSS (Kecil dan sangat sempit).
Dengan Modal awalnya dibelikan 1 renteng es
kemasan dengan harga 15.000, kemudian membeli 2 es batu 1.000, dan dana sisa
dibelikan permen 1 bungkus dan jajanan yang berharga 500 rupiah. 1 bulan
kemudian ibu rusmini mendapatkan keuntungan 50.000 digunakan untuk menambah dagangan
jajanan.
Letak rumah yang dekat dengan jalan utama menuju
sanggar dan di tengah-tengah dusun membuat keyakinan ibu 1 anak ini besar bahwa
warung kecil dan sangat sederhana ini akan laris dikunjungi oleh anak-anak usai
bermain di sanggar. Promosi juga dilakukan dari mulut ke mulut dan tidak
melakukan promosi besar-besaran.
Pada bulan ke-2 ibu rusmini berani memberikan
promosi kepada 10 anak yang membeli jajan di warungnya dengan konsep promo 2 in
1, dengan membeli jajan 1 akan mendapat gratis 1 jajan yang sama, dana gratis
tersebut beliau ambilkan dari keuntungan yang didapat pada 1 bulan berikutnya. Setelah
3 bulan berselang warung KSS ibu Rusmini sangat ramai dikunjungi anak-anak dan
remaja.
Kemudian Pada bulan ke 4 beliau berharap kelak
memiliki dana lebih untuk mengembangkan lagi warungnya agar dapat menjual
kebutuhan bahan pokok seperti gula, teh, mie, kopi, beras dll mengingat warung
yang sudah ada jaraknya jauh. Keinginan beliau direspon dan SOS Children’s
Villages memberikan stimulan Rp. 500.000 untuk mengembangkan sesuai dengan
keinginan Ibu Rusmini
Stimulan ini juga akan digunakan untuk membenahi konsep tata letak dan seting
warung agar lebih menarik. Konsep warung ini sudah dibicaran Ibu Rusmini dan Bapak
Pujiyanto. Dan kemudian mendapat respon yang cukup besar dari keluarga. Bulan
maret-april Ibu Rusmini akan melakukan pembenahan sedikit demi sedikit dan
diberi nama “Keyla __ Ice keluarga FSP dampingan SOS CV DIY”. Buah dari
keyakinan dan ketekenan dari seorang Ibu Sederhana yang tidak hanya berdiam
diri.
Saptosari - Dede - Canau Lestari
No comments:
Post a Comment